Tradisi satu abad merupakan sebuah tradisi Syawalan yang diselenggarakan oleh para nelayan di Jepara, Jawa Tengah.
Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur yang diungkapkan oleh para nelayan, atas hasil menangkap ikan di sepanjang tahun.
Dalam tradisi ini, beberapa perahu besar dan kecil berlayar sampai ke tengah laut, dan melarungkan replika perahu ke dalam laut.
Sementara itu, kepala kerbau yang terdapat di perahu besar juga dilarungkan, dan sejumlah makanan atau sesaji diperebutkan oleh para nelayan sebagai berkat.
Di Jepara, perayaan syawalan ini sempat terjadi tabrakan antar perahu kapal yang 'konvoi' di laut. Ini terjadi pada saat perahu-perahu saling berdesakan. Tabrakan yang tidak bisa dihindari ini bisa diselamatkan dan tidak ada korban jiwa.
Tradisi satu abad ini juga diadakan di Laut Pangandaran pada setiap tahunnya.
Itulah, bentuk syukur para nelayan yang ada di negeri tercinta ini. Mereka tetap melestarikan tradisi yang usianya sudah satu abad ini. Keep fighting, 'my nelayan...'
Sebuah Puisi di Hari Ibu
1 hari yang lalu
15 komentar:
budaya yang harus di lestarikan, tapi harus berhati-hati juga saat mengikuti acaranya, kalau sampai terjadi tabrakan ditengah laut kan berbahaya, untungnya tidak ada korban jiwa.. :)
@mas sukadi..iya bener..itu memang harus dan wajib dilestarikan..kl bukan penerusnya, ya sapa lagi yg melestarikannya...ga ada ruginya koq melakukan ritual syukur seperti itu, meski memang tetap harus berhati2..:)
sebelum genap satu abad, nama tradisi ini apa ya?
apa namanya tetap?
adat kejawen ya?
ada i'tikad yang perlu diluruskan mengenai acara budaya tersebut...dengan tidak menghilangkan tradisinya tapi meluruskan niatnya...supaya tidak salah langkah dalam bertuhan...
salam damai mba ^_^
@mba narti...namanya Syawalan mba..:)
@sda...sepertinya begitu..krn setahuku, yg melaksanakan adat ini adalah para nelayan yang tinggal di Jawa..
:)
@mas aryadevi..betul sekali mas, sepanjang ia tidak melanggar aturan agama, menurut pendapatku, ungkapan syukur amat wajar dilakukan...:)
belum pernah liat tradisi itu hehe
pengen liat langsung
asyik kayaknya^^
@chikarei..hehe..aku jg blom prnh liat langsung chik..pesta ini biasanya diadain bulan syawal, abis lebaran, sebagai bentuk syukur..pasti asyik hehe...
budayanya sesuai dengan nilai agama ga yak..hehe
@julicavero...kl menurutku sih dr sisi bersyukurnya sesuai sm nilai agama...:)
Itulah Hebatnya Indonesia... tradisi yg udah berabad2 aja masih tetap terpelihara... biarpun aku kurang ngerti klo ngasih persembahan gtu masuk syirik apa gak haha...
Semangat n Happy blogging!!!
beberapa tahun LaLu saya pernah ke Jepara, dan kebetuLan Lagi ada tradisi itu. wuiiih ramai benerrr, Lebih ramai dari hari raya Lebarannya. seoLah maLah jadi tempat rekreasi bagi warga setempat maupun peLancong.
semoga acara serupa tetap terjaga keLestariannya, sebagai warisan istiadat dari LeLuhur yg turut meramaikan keanekaragaman budaya bangsa ini.
@ferdinand...kl mnrtku sih ga syirik ya..berterima kasih sama alam dan penciptanya...sangat wajar koq...:)
@om rame...hehe..aku blom pernah liat om..pengen sih sekali2 menjadi saksi dari acara ini...:)
pokoknya seru Mbak, tapi cuacanya itu Lho kaLo Lg enggak mendung panas buanget udaranya. hehehe...
@om rame..yup..aku bs bayangin koq om..hehe...moga suatu saat aku bs melihat live di sana, meski panas udaranya...:)
Posting Komentar