Kau berdiri di ujung jalan itu
Berkacak pinggang, dengan bahasa yang tak beraturan
Di antara deru angin yang datang berikut pusarannya
Tak sadarkah, bahwa kau berdiri di atas keraguanmu sendiri?
Menantang setiap orang yang lewat; entah menantang apa...
Itukah caramu...? Menutup segala kekuranganmu dengan seonggok kesombonganmu...?
Tak akan ada yang merasa tertantang dengan tantanganmu..!
Karena sesungguhnya dirimulah pecundang itu...!!!
9 komentar:
izin pertamax ya,..Puisi nya bagus dan penuh makna
berkunjung mbak
heheh
mantap////
menohok banget tuch tulisannya mba'... kereeeen ^^
@mas wong...thanks..:)
@rezky...silakan..:)
@inge...yup, menohok ya hehe..thanks ya nge...:)
Sepertinya tulisan ini sedang mendidih
Semoga saja si sombong itu luruh hatinya ...
Hingga pintu maaf untuknya terbuka
Bukankah begitu mbak?
@mas anas...yup..betul sekali mas...dan tulisan itu khusus kupersembahkan untuk Sang Arogan...tetangga kita...
wah!
Bolehkah saya tahu mbak,
Karena saya juga sdh sering mengalaminya...
Saya ingin melihatnya dg "jernih"
Dan menimba pengalaman dari semua ini
Untuk kita semua..
Kalau mbak mau,
Saya ingin mengntipnya...
Berilah saya linknya,
apa di sini atau di blogernas sama aja.. (setelah dibaca, jika komen ini membuat kurang nyaman, hapus aja mbak gak apa-apa)
@mas anas...itu bukan blogger koq mas..ini negara hehehe..skrg mas tau kan..siapa dia...?
o...negara tetangga toh maksudnya. Walah kirain blogger tetangga. Sempat kaget juga ha ha....telat mikir saya
Posting Komentar