Sisi, ah... Gadis itu selalu saja bertingkah aneh. Aku ngerasa heran dengan cara pandangnya. Dia selalu saja berteman dengan cowok yang menurut dia bisa bikin bahagia, tapi cowok itu ga punya reputasi yang baik.
Terakhir, dia temenan sama cowok yang belum pernah satu kalipun melaksanakan sembahyang lima waktu dalam hidupnya. Sampai sekarang, sisi belum mengajarkan ngaji dan shalat, karena mereka baru bertemu satu kali, di rumah sisi, yang ditemani sepasang mata ayahnya. Dulu-dulu juga kayak gitu. Selain cowok itu ternyata udah menikah karena 'kecelakaan', sisi pernah juga berteman sama duda, dengan kasus yang sama : menikah muda karena (lagi-lagi) kecelakaan.
Memang sih, semuanya masih dalam pengawasan. Karena ni, yang aku tahu, sisi belum pernah pergi berdua dengan salah satu dari mereka. Selain orang tuanya yang ketat menjaganya, sisi juga sudah punya sikap untuk melakukan yang terbaik buat dirinya sendiri. Pernah sekali saja aku melihat, dia punya temen dekat yang sebaya dengan dia, dan lumayan baik. Dia manis, dan suka beribadah. Tapi hubungannya ga nyampe setahun. Ga tau kenapa. Dan sisi pernah bilang bahwa hanya dengan cowok inilah, dia merasa menjadi seorang puteri raja. Kesan-kesan yang lainnya masih disimpan sisi dalam bentuk penyesalan, karena sisi ga bisa menjaganya dengan baik.
Tuhan sayang sisi. Dari setiap pertemanannya dengan cowok-cowok yang kurang baik -setidaknya menurut kedua orang tuanya, dan juga aku hehehe (ikut-ikutan), selalu saja ada jalan untuk tidak berlanjut lama. Satu persatu mundur, dan menghilang entah ke mana. Dengan sadar mereka selalu berkata bahwa mereka bukanlah yang terbaik untuk sisi. Mereka juga bilang, bahwa dengan cara meninggalkan sisi, adalah sebagai wujud dari rasa sayang mereka.
Aku sempat mikir, apakah pesona sisi memang untuk cowok-cowok seperti mereka? - maaf, bukan aku mendiskreditkan mereka - Aku juga sering ikut menasihati sisi untuk ingat bahwa perjalanan sisi masih sangatlah panjang. Berjuanglah untuk menjadi sosok yang ramah namun tetap punya kepribadian yang kuat. Mempertahankan sesuatu yang hanya boleh dilepas pada saatnya kelak.
Sampai kapan sisi berteriak dengan lantang, "I luv bad boy?" Jika apa yang dia perbuat kini akan membuat banyak dilema? Memang tidak untuk hari ini efeknya. Tapi, mencari permata di antara air yang mengalir sangat membutuhkan waktu.
Sisi, belajarlah, sayang... Raihlah dulu bintang yang tercantik di langit yang maha luas itu. Jangan sia-siakan waktumu. Kasihilah orang tuamu dengan segenap batin dan jiwamu. Jika kamu telah pantas menerima yang terhebat dalam hidupmu, maka Tuhan akan dengan senang hati memberikannya buatmu. Bertemanlah dengan siapapun. Bawa angin segar buat mereka, sambil mencari permata yang indah itu untukmu. Tetap rendah hati, dan selalu semangat ya... Doa ayah, ibu, dan aku senantiasa menyertaimu, di sepanjang waktumu.
Bandungku, tolong ikut jagain sisi di tiap sudut kotamu yang indah itu ya...
Terakhir, dia temenan sama cowok yang belum pernah satu kalipun melaksanakan sembahyang lima waktu dalam hidupnya. Sampai sekarang, sisi belum mengajarkan ngaji dan shalat, karena mereka baru bertemu satu kali, di rumah sisi, yang ditemani sepasang mata ayahnya. Dulu-dulu juga kayak gitu. Selain cowok itu ternyata udah menikah karena 'kecelakaan', sisi pernah juga berteman sama duda, dengan kasus yang sama : menikah muda karena (lagi-lagi) kecelakaan.
Memang sih, semuanya masih dalam pengawasan. Karena ni, yang aku tahu, sisi belum pernah pergi berdua dengan salah satu dari mereka. Selain orang tuanya yang ketat menjaganya, sisi juga sudah punya sikap untuk melakukan yang terbaik buat dirinya sendiri. Pernah sekali saja aku melihat, dia punya temen dekat yang sebaya dengan dia, dan lumayan baik. Dia manis, dan suka beribadah. Tapi hubungannya ga nyampe setahun. Ga tau kenapa. Dan sisi pernah bilang bahwa hanya dengan cowok inilah, dia merasa menjadi seorang puteri raja. Kesan-kesan yang lainnya masih disimpan sisi dalam bentuk penyesalan, karena sisi ga bisa menjaganya dengan baik.
Tuhan sayang sisi. Dari setiap pertemanannya dengan cowok-cowok yang kurang baik -setidaknya menurut kedua orang tuanya, dan juga aku hehehe (ikut-ikutan), selalu saja ada jalan untuk tidak berlanjut lama. Satu persatu mundur, dan menghilang entah ke mana. Dengan sadar mereka selalu berkata bahwa mereka bukanlah yang terbaik untuk sisi. Mereka juga bilang, bahwa dengan cara meninggalkan sisi, adalah sebagai wujud dari rasa sayang mereka.
Aku sempat mikir, apakah pesona sisi memang untuk cowok-cowok seperti mereka? - maaf, bukan aku mendiskreditkan mereka - Aku juga sering ikut menasihati sisi untuk ingat bahwa perjalanan sisi masih sangatlah panjang. Berjuanglah untuk menjadi sosok yang ramah namun tetap punya kepribadian yang kuat. Mempertahankan sesuatu yang hanya boleh dilepas pada saatnya kelak.
Sampai kapan sisi berteriak dengan lantang, "I luv bad boy?" Jika apa yang dia perbuat kini akan membuat banyak dilema? Memang tidak untuk hari ini efeknya. Tapi, mencari permata di antara air yang mengalir sangat membutuhkan waktu.
Sisi, belajarlah, sayang... Raihlah dulu bintang yang tercantik di langit yang maha luas itu. Jangan sia-siakan waktumu. Kasihilah orang tuamu dengan segenap batin dan jiwamu. Jika kamu telah pantas menerima yang terhebat dalam hidupmu, maka Tuhan akan dengan senang hati memberikannya buatmu. Bertemanlah dengan siapapun. Bawa angin segar buat mereka, sambil mencari permata yang indah itu untukmu. Tetap rendah hati, dan selalu semangat ya... Doa ayah, ibu, dan aku senantiasa menyertaimu, di sepanjang waktumu.
Bandungku, tolong ikut jagain sisi di tiap sudut kotamu yang indah itu ya...
0 komentar:
Posting Komentar
[[ Form mobile comments ]]