Di sini, di buritan saat siang yang menjelang
Kuayun langkahku bersama langkahmu
Saling menatap, di kedalaman mata kita yang telah lama bertaut
Sepasang jejak kaki kita terekam bumi
Juga tawa lepas kita yang terekam angin, terlebih senyum manis kita...
Kau gandeng tanganku, seolah meyakinkanku bahwa kau akan selalu ada buatku
Melindungi, menjaga, mengayomi, dan peduli padaku
Pada sepotong hati yang sempat retak dan hancur
Tiba-tiba aku bingung
Mencari jemarimu yang kuat namun terasa lembut menggenggam jemariku...
Ternyata telah terlepas...
Aku menangis tersedu hingga mendungpun terasa gelap di atas kepalaku
Sebentar lagi, badai dan air akan segera menderaku
Sendiri!
Dalam kesedihan ini...!
Di manakah jemari kokoh tanganmu itu?
Yang selalu setia merengkuh jemariku, untuk senantiasa mengkaji rasa kita yang telah telanjur lekat?
Aku luruh, aku hanya bisa terdiam kelu dan sedih menyayat, yang hanya bisa terpancar dari air mataku yang tak kunjung mengering
Belajar dari rasaku, yang kian mengharu biru
Aku, kembali menengadahkan wajahku
Melihat kemana jemariku tergenggam
Ternyata, wajah ramahmu ada di sana
Tersenyum penuh kerinduan yang mampu membuat dadaku kian bergemuruh; indah
Kembali mata teduhmu menatap di kedalaman batinku
Menyanyikan lagu syahdu dengan linangan air mata bahagia
Jemarimu, kini menggenggam jemariku kembali
Meretas berbagai kepedihan di hati
Di sini, di kerumunan orang-orang ini
Jemarimu sempat terlepas dari genggamanku
Kumohon, jangan kau lepas genggamanmu lagi
Agar rinduku selalu ada di sana, di balik mega yang kau lihat
Di balik hujan yang jatuh di atas kepalamu
Di balik turunnya embun pagi yang menyapa rerumputan dan menyejukkanmu
Ingatlah aku, jika kau melihat semua itu... dan tersenyumlah dengan lembut dan penuh kasih, maka kau telah menghapus air mataku, menjadi sebuah senyum termanis, di sini...
1 komentar:
senyuman yg menghapuskan air mata ^^
Posting Komentar