Satu-satu daun berguguran
Di pelataran hatiku yang rawan
Oleh sebuah keheningan
Dalam semburatnya senja ini
Tak akan ada yang memungut dedaunan itu.
Yang ada, hanyalah penyesalan yang tiada akhir
Yang ada, hanyalah penyesalan yang tiada akhir
Mengapa dedaunan itu harus berguguran
Hanya karena tertiup angin?
jiwaku letih, dan hatiku menghampa
oleh sesuatu yang semakin tak pasti
melangkah, tapi tak meninggalkan jejak
dia hilang bersama debu pasir yang kian menenggelamkannya
0 komentar:
Posting Komentar