skip to main |
skip to sidebar
Dalam pekat malam serta dinginnya yang mencubit kulitku hingga terasa ke dalam nadiku
Berselimut embun turun yang semakin mengajakku tersenyum
Seraut wajah tinggal di situ
Bertaut dalam embun pagi yang kian bening dan tampak suci
Berputar-putar mengelilingiku
Akupun tersenyum menyadari kehadiranmu
Hanya dengan melihat tetesan embun di daun, aku telah menyentuh rindu
Hanya dengan mengecup embun yang menggantung di rerumputan, aku telah menyentuh rindu
Kilaumu yang sebentar lagi tampak, maka aku telah menyentuh rindu
Di dalam senyum, aku telah menyentuh rindu
Menyentuh rasa
Hangat dan santun, meski segar dan sejuknya juga menemani
Rendah hati dia mengaliri jiwaku
Yang semakin hening memanjakanku di dalam pesona senyumnya
Bandungku, aku telah menyentuh rinduku...
2 komentar:
kunjungan balik ^^
menyentuh rindu... ah indah dirasa...
ijin follow ya dear ^^
keren, kalimatnya menyentuh rindu. hmm..
Posting Komentar