Duh... mengapa jiwaku begitu menerawang jauh dan dalam di senja ini?
Dengan temaramnya yang tersenyum tipis menyapaku
Membawaku melewati lorong-lorong waktuku yang telah sangat jauh kutinggal
Sendiri...
Melewati gugusan-gugusan tebing yang terjal
Menyeberangi sungai bening yang airnya sejuk berikut gemericiknya
Menyapa setiap ilalang yang tak pernah henti memandangku
Ada rasa yang sangat teduh dan nyaman di sana
Sendiri di dalam kegelapan yang semakin dalam dan dingin
Hati dan pikiranku seperti menempuh perjalanan yang sangat jauh
Di saat-saat aku tak berdaya dan lemah
Di saat-saat aku terlelap damai dalam dekapan lembut ibuku
Dengan senandung langgam jawa dari bibirnya yang selalu tersenyum dalam setiap suka duka di seluruh perjuangan hidupnya
Sekelebat bayang hadir di antara masa-masa itu
Satu sosok yang tak asing lagi bagiku
Menggulirkan senyuman bermakna, sangat indah dan manis...
Aku suka banget ngeliat senyumnya
Sungguh benar membuat jiwaku gemetaran
Membuat dadaku sesak seketika
Lunglai tak bertenaga demi merasakan saat-saat ini...
Sekejap, mataku berbayang, yang tak lama kemudian membentuk embun yang menggantung di antara bulu mataku yang tak lentik ini
Tak lama diam di sana, embun itu kemudian jatuh...
Pecah, meleleh menyusuri pipi di wajahku yang lelah
Aahhh...
Mengapa rasa ini tiba-tiba muncul? Dan mengapa dia ada di saat ini?
Bergantian bagai hendak membelah dadaku?
Di senja yang penuh keletihan jiwa dan ragaku
Ingin rasanya aku menapaki jalan yang belum pernah kupijak sebelumnya
Ke suatu tempat yang (kuharap) lebih baik dari sini
Di belahan alam lain, jiwaku menunggu di sana
Bandungku, adakah ini hanya sekedar rasaku saja...?
2 komentar:
cie...gaya lah...
bagus2....
hehhehehehehe
nah ini gw suka ka kata2nya...sedap bgt lah...hehe..
Posting Komentar