Dingin yang membungkus kota, tak mau ketinggalan untuk memaksaku terbangun di pagi yang kosong melompong ini
Tak lama setelahnya, ada bayangan seraut wajah di sana
Dia juga tak tinggal diam di satu tempat
Sebentar ada di bantalku, sebentar ada di atas lemari, sebentar ada di meja, sebentar ada di samping televisi, sebentar ada di depan pintu
Dia bukan hantu... Tapi dia menyerupai seperti hantu, yang kerap mengikutiku dengan satu senyuman yang sungguh benar membuat jiwaku gemetaran (seperti di senja kemarin itu)
Sosok yang mumpuni, perkasa, dan tegap
Embun pagiku!
Ahh...dingin makin hinggap di seluruh tubuhku, meski berselimut tebal
Bahkan hampir saja membuatku pingsan
Membuat perutku melilit, mual, jengah, menerawang, dan kalut
Tiba-tiba pula, apa yang aku rasakan ini terakumulasi menjadi satu rasa yang pernah ada padaku di masa yang lalu
Sebuah rasa yang dikecam banyak orang di sekitarku
Pasti, Tuhan juga ga suka rasa yang ada padaku kini
Ada apa ini sebenarnya?
Engkau, memang telah meninggalkan jejak
Jejak-jejak yang indah untuk dibayangkan dan dirasakan
Tapi betapa bodohnya aku : aku tak tahu untuk siapa jejakmu itu ada
Bandungku, miss u so much...bantu aku untuk kembali terlelap
5 komentar:
met bo2 dear ^^
posting yg keren, salam kenal aja mba',,, trims
nggak bisa tidur yaa..
kunjungan balik..
saya juga suka dingin.
Posting Komentar