Satu sosok tersenyum dengan bibir merahnya, dan pipi yang merona dalam kebahagiaan materinya. Ia tak pernah melupakan kodratnya, bahwa berbagi adalah sebuah kodrat mulia; teramat mulia. Berbagi kasih, dan berbagi perhatian pada kaum yang lemah, tak berdaya. Terlindas oleh beban kehidupan yang demikian menghimpitnya.
Senyumnya semakin melebar, ketika ia bisa mengadopsi seorang bayi perempuan mungil yang lucu, cantik, dan sehat. Ia tak kan pernah menyesal bahwa keputusannya, karena merawat bayi ini akan membuatnya semakin dewasa dan mengerti akan kehidupan yang keras ini.
Materi tentu bukanlah hal yang sulit baginya. Ia bahkan berkelimpahan, meski tak sebanyak para pejabat atau pengusaha kelas kakap lainnya. Dari uang jajan yang diperoleh dari orang tuanya, ia simpan dan kemudian lama kelamaan ia pun bingung, hendak diapakan uang sebanyak *menurut ukuran dia* itu. Maka, terlintaslah ide mulia itu. Yaitu mengadopsi seorang bayi yang berasal dari keluarga yang tidak mampu.
Dengan kasih sayang yang tulus, meski ia masih kuliah, ia dengan sabar dan telaten mengurus bayinya dengan riang. Meski dia masih berstatus wali untuk anak itu (karena ia belum menikah, sehingga orang tua angkatnya masih memakai nama kedua orang tuanya).
Sekarang, bayi itu telah tumbuh menjadi seorang batita yang sehat dan cerdas. Kesabarannya tak sia-sia. Ia telah menunjukkan betapa berharganya bila bisa berbagi. Dengan kesederhanaan jiwanya, meski ia memiliki materi yang berlimpah, namun ia tetap bisa peka dengan keadaan lingkungannya. Lingkungan yang kini membesarkannya.
Satu pelajaran yang berharga yang diperoleh dari obrolan ringan sore itu. Berbagi bagai setitik embun turun bagi orang yang benar-benar membutuhkannya. Berbagi membuatnya bahagia, karena ia bisa membahagiakan sesamanya dengan berbagi, sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya.
* Pastinya, banyak di antara kita yang telah mengadopsi anak yang berasal dari keluarga yang tidak mampu. Ini bukanlah satu-satunya guru, namun telah dapat membuka pintu salutku buat dia, karena aku mengenalnya. Salam salut pula bagi teman-teman yang telah menjalani hal ini... Tuhan pasti membalas segala kebaikan kita dengan berkatNya yang tak pernah pudar...:)
9 komentar:
pahalanya pasti sangat besar ya Mbak...
berbagi membuat kita lebih banyak rejeki :D
@elsa...yup..pahala untuk bekal di akhirat kelak...:)
@chikarei...betul chik...:)
Tuhan g akan mnyia2kan kbaikan hamba Nya, sekerdil apapun itu...
@lone fighter...yup..sekecil apapun kebaikan yang kita buat, akan membuatNya tersenyum...:)
Kebahagiaan hanya akan lengkap jika kita berbagi.. :)
@nilla...iya de..ga ada gunanya kita punya segala hal tetapi tanpa pernah bisa berbagi...:)
niLai2 sosiaL seutuhnya tidak tergantung dari kemampuan akan materiL yang mendukung, tetapi tercipta dari niat untuk bisa saLing berbagi.
@om rame...iya om..sekecil apapun yg kita miliki, jika bisa berbagi, maka akan ditambahkan...jadi, marilah kita berbagi...hehe...
Posting Komentar