Siapakah kau yang tiba-tiba datang di malam gulita, menawarkan pelita yang dibawanya?
Siapakah kau yang tiba-tiba mengusik tidur malamku dengan nyanyian yang syahdu sendu penuh kerinduan?
Siapakah kau yang dengan diam-diam menyebut namaku seiring lagu di hatimu dengan hikmat dan senyum membentangkan cakrawala birunya...?
Siapakah kau yang dengan diam-diam menyebut namaku seiring lagu di hatimu dengan hikmat dan senyum membentangkan cakrawala birunya...?
Siapakah dirimu yang tiba-tiba menebarkan aroma wangi tubuh untuk sekian detak jantungku yang berlumur getar-getarnya malam?
Kau...
Pancarkan keindahan dari batas ilusi yang tak bertepi...
Dari batasnya fatamorgana yang sebentar sejuk sebentar menyengat...panas!
Kau...
Tiba-tiba mengajarkanku tentang sebuah tatanan yang berbeda...?
Mengapa kau mengajarkannya padaku, wahai pangeran dari negeri seberang...?
Tidakkah kau letih?
Aku, mungkin bukan hawa baru buatmu...
Dengan menepi masuk ke belantara jiwamu yang teduh, menghirup sebagian udara segarnya di sekitar singgasanamu, lalu aku pergi...
Aku bukan ular beludak...!
Meskipun aku telah melewati separuh jiwamu yang tiba-tiba menempel di sebagiannya jiwaku...
Meskipun aku telah melewati separuh jiwamu yang tiba-tiba menempel di sebagiannya jiwaku...
Meskipun aku berjalan melewatinya dengan perutku...!
Sekali lagi, aku bukan ular beludak dan aku telah mengakuinya...!
Meski dari jauh aku hanya bisa melihat singgasanamu
Namun
Tiba-tiba pula bibirku gemetaran saat jiwaku ingin berbisik
"Terima kasih atas pengajaranmu, pangeran..."
Meski dari jauh aku hanya bisa melihat singgasanamu
Namun
Tiba-tiba pula bibirku gemetaran saat jiwaku ingin berbisik
"Terima kasih atas pengajaranmu, pangeran..."
5 komentar:
aku kok ga pernah reti puisi...jadi bingung mau komen opo..kwkwkw..lele
Siapakah dia....????
singgana si pangeran uLar yang muLai bergeser kepada sesosok putri jeLita, Laksana mimpi yang dinanti-nantikan sebagai tanda jeratan bisa yang dapat meLuLuhLantakan jiwa.
@belantara indonesia...hehe..ya kl mau reti belajar dong hihi baca pelan2...tar jd timbul pemahaman sndr..ga salah koq kl beda persepsi sm tulisan..puisi mempunyai makna yg berbeda bagi tiap yg baca..hehe..lele..
@mba winny...naaahhh itu dia mba..aku jg ga tau..yg jelas, pengajarannya sangat jelas bagiku :)
@om rame...sebuah ketulusan hati jelita yang sanggup melihat singgasananya..ya, hanya bisa melihat..krn ia bukanlah ular..
weleh weleh...
disini puisinya bagus bagus
Posting Komentar