Dengarlah jantung nadiku yang berdenyut...
Detaknya yang memompa ke setiap urat syarafku di bagian-bagian yang halus...
Semua mengalirkan kasihmu...
Dengarlah jantung nadiku yang berdesir...
Desirannya sanggup memburu hingga ke seluruh penjuru tempat yang gelap dan sempit sekalipun...
Semua mendesirkan kasihmu...
Lihatlah bentuk dan wujud diriku...
Hatiku yang terluka, hingga berdarah dan bernanah...
Sanggup mematikan ragaku...
Namun, tak kan pernah sanggup mematikan cintaku padamu...!!!
Sebuah Puisi di Hari Ibu
17 jam yang lalu
6 komentar:
duh mba
tragis banget :(
salam kenal
seLagi darah ini masih mengaLir, maka rasa sayang dan cinta ku tetap utuh untuk mu.
@chikarei...hehehe..tragis ya chik..itulah cinta...
@cermin community...salam kenal kembali...:)
@om rame...wah, om skrg udah bs nyambungin puisi...sip sip...hehe...
* tak kan pernah gelombang menghalangi cintaku padamu...
bahkan jalan yg penuh duri yang membuat seluruh tubuhku perih dan hancur...
hanya DIA yang tahu seberapa besarnya cintaku padamu....
Lagi membiasakan nih Mbak, bertujuan untuk mengasah keterampiLan daLam pemahaman di bidang tersebut. haL ini, saya banyak dari Mbak. trims banyak.
satu haL yang perLu di ingat!, geLombang dangkaL pun bisa merobohkan sang batu karang. brak!!!, jatuh berkeping menjadi seonggok butiran pasir. satu persatu butiran pasir saLing menyatu, berharap DIA kembaLi mengutuhkan hamparan bias2 puing tak berharga ini.
ciye, ciye, ciye. hakhakhak...
@om rame...sama2 om..aku jg gi belajar koq..belajar dan belajar..:)
batu karang akan mengikuti bentuk dari hantaman yang setiap saat menerjangnya...meski hanya setetes saja, tapi jika ia menerima itu dengan pasrah, maka batu karang itu akan mudah rapuh dan seketika menjadi pasir berdebu...
hanya pada merpati putihlah, hati ini belajar...menjadi setia dan tulus meski alunan gelombang menerjangnya, namun ia akan cerdik menyikapi setiap keadaan yang datang..:)
Posting Komentar